Pengertian
Dan Kegunaan Neraca Saldo
Neraca saldo
adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan dibuku besar.
Pada Kasus ini jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama. Jika tidak
maka telah terjadi kesalahan pencatatan, mungkin dari jurnal umum atau dari
buku besar. itu artinya kita harus menelusuri ulang kebelakang sampai ditemukan
kesalahannya.
Neraca
Saldo berfungsi
untuk mendeteksi setiap kesalahan matematika yang telah terjadi dalam sistem
akuntansi double-entry yaitu pembukuan berpasangan. Dalam neraca jika disediakan
dan terdapat total debit sama dengan total kredit yang dipaparkan secara jelas
maka dapat dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak boleh ada
kesalahan matematika yang ditemui dalam buku besar akutansi pihak tersebut.
Namun, ini tidak berarti tidak ada kesalahan dalam sistem akuntansi perusahaan.
2. Prosedur
Penyiapan Neraca Saldo
2. Tulis hasil penjumlahan tersebut pada kolom
yang bersangkutan. Untuk rekening yang hanya berisi satu baris maka tidak perlu
dilakukan penjumlahan karena jumlah kolom debet atau kredit sudah dapat
ditentukan secara langsung.
3. Hitung saldo semua rekening yang terdapat
dalam buku besar, yaitu dengan cara mencari selisih jumlah kolom debet dan
jumlah kolom kredit yang telah dilakukan pada butir 2 di atas. Untuk rekening
yang hanya berisi catatan pada salah satu kolomnya saja, maka saldo rekening
dapat langsung ditentukan dengan menjumlahkan kolom yang berisi catatan tersebut.
4. Susun neraca saldo yang
berisi nama semua rekening yang terdapat dalam buku besar beserta saldonya
masing-masing yang telah ditentukan pada butir 3 di atas.
3. Mendeteksi
Neraca saldo Yang Tak Seimbang
Salah satu
tujuan dari pembuatan neraca saldo adalah
untuk menguji keseimbangan (kesamaan) sisi debet dan sisi kredit. Kecocokan
sisi debet dan sisi kredit harus selalu dijaga. Namun demikian apabila sisi
debet dan sisi kredit sama jumlahnya, hal ini tidak berarti bahwa segala
sesuatunya sudah benar, sebab ada kesalahan-kesalahan
tertentu yang tidak akan terpengaruh terhadap keseimbangan debet
dan kredit, yaitu :
1. Transaksi
tidak dicatat dalam buku besar, apabila ada transaksi yang tidak dicatat dalam
buku besar, misalnya karena lupa atau sengaja tidak dicatat, maka keseimbangan saldo-saldo
rekening tidak akan terganggu. Walaupun jumlah debet dan kredit sama besarnya,
tetapi jumlah tersebut tidak menunjukkan angka yang benar.
2. Kesalahan
pencatatan "jumlah rupiah" dalam buku besar, apabila terjadi
kesalahan dalam melakukan pencatatan jumlah rupiah, dan kesalahan tersebut
terjadi pada waktu melakukan pendebetan maupun pengkreditan, maka kesalahan
semacam ini tidak akan menganggu keseimbangan debet dan kredit. Kesalahan ini
tidak akan nampak dalam neraca saldo karena jumlah sisi debet sama dengan
jumlah sisi kreditnya.
3. Pendebetan
atau pengkreditan ke dalam rekening yang salah, pendebetan atau pengkreditan
pada rekening yang salah tidak mengganggu keseimbangan jumlah debet dan jumlah
kredit.
4. Kesalahan
yang saling menutupi, contoh kesalahan yang saling menutupi misalnya: rekening
kas dicatat terlalu besar Rp 2.000.000,00 tetapi di lain pihak rekening utang
dagang juga dicatat terlalu besar Rp 2.000.000,00 sehingga jumlah sisi debet
dan sisi kredit tetap seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar