Piutang (Bahasa Inggris: accounts receivable, AR)
adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu
perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan
pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya
dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut
kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin
kredit atau pembayaran.
Piutang
juga disajikan dalam keuangan negara sejak penerapan sistem akuntansi berbasis
akrual pada pelaporan keuangan negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara. Definisi "Piutang Negara" diketahui
terdapat dalam ketentuan peraturan perundang-undangan melalui Undang-Undang
Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tentang Panitya Urusan Piutang Negara yang hingga saat
ini (November 2012 masih berlaku). Selanjutnya, setelah Republik Indonesia
menganut otonomi daerah, "Piutang Negara" memperoleh definisi yang
berbeda dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
dengan perspektif pelaksanaan otonomi daerah.
Prosedur
pencatatan piutang terdiri dari :
(1). informasi yang diperlukan oleh manajemen, (2). Dokumen, (3). Catatan akuntansi, (4). Organisasi, dan (5).
Metode pencatatan piutang."
1. Informasi yang diperlukan oleh
manajemen.
Informasi
mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah saldo piutang pada
saat tertentu kepada setiap debitur, riwayat pelunasan piutang yang dilakukan
oleh setiap debitur, umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu. 2.
Dokumen
Dokumen pokok
yang digunakan sebagai dasar pencatatan lcedalam kartu piutang adalah : faktur
penjualan, bukti kas masuk, memo kredit, dan bukti memorial.
3. Catatan akuntansi
Catatan
akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang
adalah jurnal penjualan, jurnal retur penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan
kas, dan kartu piutang.
4. Organisasi
Pencatatan
piutang dilakukan oleh fungsi akuntansi. “Tugas fungsi akuntansi dalam
hubungannya dengan pencatatan akuntansi, adalah menyelenggarakan Catatan
piutang kepada debitur, menghasilkan pernyataan piutang secara periodik dan
mengirimkannya ke setiap debitur, menyelenggarakan catatan riwayat krcdit
setiap debitur untuk memudahkan menyediakan data guna memutuskan pemberian
kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data dari setiap debitur.
5. Metode Pencatatan Piutang
Metode
pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini:
a. Metode
konvensional, dalam metode ini posting kedalam kartu piutang dilakukan atas
dasar ddta yang dicatat dalan jurnal.
b. Metode posting langsung
kedatam piutang atau pernyataan piutang, dalam metode ini media di posting
kedalam pernyataan piutang dengan kartu piutang sebagai tembusannya atau
tembusan lebar kedua berfungsi sebagai kartu piutang.
c. Metode pencatatan
tanpa buku pembantu ( ledgerless bookkeeping ) dalam metode pencatatan piutang
ini tidak digunakan buku pembantu piutang. Faktur penjualan beserta dokumen
pendukungnya yang diterima dari bagian penagihan, oleh bagian piutang
diarsipkan menurut nama arsip pelanggan dalam arsip faktur yang belum dibayar (
unpaid invoice ). Arsip faktur penjualan ini berfungsi sebagai catatan piutang.
Pada saat diterima ada dua cara ditempuh :
a) Jika pelanggan membanyar penuh jumlah yang
tercantum dalam faktur penjualan. Faktur yang bersangkutan diambil dari arsip
faktur yang belum dibayar (unpaid invoice file) dan dicap
"lunas". Kemudian dipindahkan kedalam arsip faktur yang telah dibayar
(unpaid invoice)
b) Jika pelanggan hanya
membayar sebagian jumlah dalam faktur, jumlah kas yang diterima dan sisanya
yang belum dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur tersebut, kemudian di
buat faktur tiruan tersebut kemudian di simpan dalam arsip faktur yang telah
dibayar dan faktur asli disimpan kembali dalam arsip yang belum dibayar.
d. Metode pencatatan dengan
menggunakan komputer, hal ini dilakukan dengan Batch System yaitu
dokumen sumber yang mengubah piutang dan sekaligus di posting setiap hari untuk
memutakhirkan catatan piutang.n
Kartu
Piutang
Kartu piutang
merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi
piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya.
Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang, antara lain:
(1). Kartu
Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian
mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya.
(2).
Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang
menyangkut perubahan piutang. Catatan akuntansi tersebut antara lain
adalah:
a. Jurnal
penjualan
b. Jurnal
retur penjualan
c. Jurnal
umum
d. Jurnal
penerimaan kas
Jurnal
penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan
kredit. Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang
karena adanya retur penjualan. Jurnal umum, digunakan untuk mencatat
pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus. Jurnal penerimaan kas,
digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan
piutang.
Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang antara lain kartu piutang,
catatan akuntansi lain yang terdiri atas jurnal penjualan, jurnal retur penjualan,
jurnal umum, dan jurnal penerimaan kas. Proses pencatatan piutang dimulai dari
adanya transaksi penjualan kredit, retur penjualan, pelunasan piutang dan
penghapusan piutang yang dicatat dalam jurnal berdasarkan bukti transaksi.
Berdasarkan jurnal tersebut kemudian dibukukan ke buku pembantu atau kartu
piutang untuk masing-masing pelanggan.
SISTEM AKUNTANSI PIUTANG
Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan
kepada setiap debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan
kredit, penerimaan kas dari debitur, retur penjualan, dam penghapusan piutang.
Informasi Yang Diperlukan Oleh Manajemen
Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah:
1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur.
2. Riwayat pelunasaan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur
3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu
Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan peernyataan piutang yang
dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur
pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan
secara periodik pernyataan piutang kepada setiap debitur, catatan piutang
perusahaan diuji ketelitiannya dengan menggunakan tangapan yang diterima dari
debitur dari pengiriman pernyataan tersebut dan dapat menimbulkan citra yang
baik dimatta para debitur mengenai keandalaan pertanggungjawaban keuangan
perusahaan.
Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih dan tidaknya piutang,
secara periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur piutang
setiap debitur kepada manajer keungan. Daftar umur piutang ini merupakan
laporan yang dihasilkan dari kartu piutang.
Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang
adalah:
1. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya
piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan
surat muat (bill of loading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen
pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya
piutang dari transaksi pelunasan piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh
debitur.
3. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk
dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen inidigunakan sebagai
dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi
kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat
ditagih lagi.
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut
piutang adalah:
1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang
dari transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan
saldo piutang kepada debitur.
Organisasi
Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah:
1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa
kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk
merinci rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur
terbuka (open invoice file), yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.
2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara
periodik dengan mengirimkannya kesetiap debitur.
3. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan
penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna
mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
Metode Pencatatan Piutang
Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini:
1. Metode Konvesional, dalam metode ini posting kedalam kartu piutang dilakukan
atas dasar data yang dicatat dalam jurnal.berbagai transaksi yang mempengaruhi
piutang adalah:
1. Transaksi Penjualan Kredit, transaksi ini di posting dalam kartu piutang
atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal penjualan tersebut.
2. Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi berkurangnya piutang dari
transaksi retur penjulan di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang
telah di catat dalam jurnal retur penjualan.
3. Transaksi Penerimaan Kas Dari Piutang, posting transaksi berkurangnya
piutang dari pelunasan piutang oleh debitur di posting ke dalam kartu piutang
atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal umum.
4. Transaksi Penghapusan Piutang, transaksi berkurangnya piutang dari transaksi
penghapusan piutang di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang
dicatat dalam jurnal umum.
Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, retur penjualan, dam penghapusan piutang.
Informasi Yang Diperlukan Oleh Manajemen
Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah:
1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur.
2. Riwayat pelunasaan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur
3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu
Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan peernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang kepada setiap debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan menggunakan tangapan yang diterima dari debitur dari pengiriman pernyataan tersebut dan dapat menimbulkan citra yang baik dimatta para debitur mengenai keandalaan pertanggungjawaban keuangan perusahaan.
Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih dan tidaknya piutang, secara periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur piutang setiap debitur kepada manajer keungan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang dihasilkan dari kartu piutang.
Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang adalah:
1. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of loading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
3. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen inidigunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah:
1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur.
Organisasi
Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah:
1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka (open invoice file), yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.
2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara periodik dengan mengirimkannya kesetiap debitur.
3. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
Metode Pencatatan Piutang
Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini:
1. Metode Konvesional, dalam metode ini posting kedalam kartu piutang dilakukan atas dasar data yang dicatat dalam jurnal.berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah:
1. Transaksi Penjualan Kredit, transaksi ini di posting dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal penjualan tersebut.
2. Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi berkurangnya piutang dari transaksi retur penjulan di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah di catat dalam jurnal retur penjualan.
3. Transaksi Penerimaan Kas Dari Piutang, posting transaksi berkurangnya piutang dari pelunasan piutang oleh debitur di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal umum.
4. Transaksi Penghapusan Piutang, transaksi berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang dicatat dalam jurnal umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar